Kamis, 21 Mei 2015

Analisis Kesulitan Membaca



KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Analisis Pemahaman Membaca “ . Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Kesulitan Membaca.
Kualitas pembelajaran di kelas harus selalu ditingkatkan agar pembelajaran yang dilaksanakan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagaimana cara mengentahui kata kunci penuntun? Bagaimana cara mengingat suatu bacaan? Bagaimana cara mengetahui ide pokok paragraf?. Pertanyaan inilah yang menjadi fokus makalah yang kami susun. Sejalan dengan itu, makalah ini secara jelas membahas pemahaman dalam membaca dalam pembelajaran di kelas.
            Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Dr. Titin Nurhayatin, M. Pd., selaku dosen mata kuliah yang telah membantu kami selama menyusun makalah ini ;
2.      Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan makalah ini;
3.      Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya seoga makalah ini bias memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin
Bandung,  29 Januari 2015

            Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1.Latar Belakang Masalah........................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3.Tujuan Penulisan...................................................................... 1
1.4.Manfaat Penulisan ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI............................................................ 3
2.1.Arti Pehaman Membaca .......................................................... 3
2.2.Tingkat Pehaman Membaca..................................................... 3
2.3.SQ3R....................................................................................... 5
2.4.Menemukan Ide Pokok.......................................................... 11
2.5.Mengenali Detail Penting....................................................... 12
2.6.Membaca Secara Kritis.......................................................... 12
2.7.Membuat Catatan................................................................... 14
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................... 18
                3.1. Mengetahui Kata Kunci Penunutun...................................... 18
              3.2.    Langka-langkah Untuk Mengingat....................................... 19
                3.3. Mengetahui Ide Pokok Paragraf............................................ 20....
BAB IV PENUTUP................................................................................... 22
3.1  Kesimpulan............................................................................ 22
3.2  Saran...................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 24






 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Memahami suatu bacaan itu  sangatlah penting, karena dengan memahami suatu bacaan membaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Kemampuan membaca yang baik bisa dicapai dengan cara  memahami suatu bacaan. Saat ini masih banyak masyarakat yang tidak bisa membaca,bahkan ada juga yang tidak mengenal huruf.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat juga anak yang mempunyai potensi pemahaman membaca baik, akan tetapi mereka bermalas-malasan untuk memahami membaca dengan baik. Sehingga, mereka hanya tahu isi buku tersebut dengan asal-asalan saja.
Untuk lebih memahami bacaan  maka dalam penyusunan makalah penulis bermaksud menjelaskan sub pokok yang berjudul “Analisis Pemahaman Membaca”.
1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara mengetahui kata kunci penuntun?
2. Bagaimana cara mengingat suatu bacaan?
3. Bagaimana cara mengetahui ide pokok?
1.3Tujuan Penulisan
            Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disususn dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. mengetahui kata kunci penuntun;
2. cara mengingat suatu bacaan;
3. cara mengetahui ide pokok.
1.3   Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep membaca di kelas. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.      Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuaan khususnya tentang konsep membaca di kelas;
2.      Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep membaca di kelas baik secara teoretis maupun secara praktis.
















BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Arti Pemahaman Membaca
Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, sebagaimana telah dikatakan lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-huruf menurut alfabet Latin.membaca untuk pemahaman umumnya disebut membaca lanjutan . Bahasa tulisan dapat membuat perubahan dalam kehidupan suatu masyarakat dan anggota-anggotanya. Selanjutnya karena bahasa tulisan mengandung ide-ide atau pikiran-pikiran, maka dalam ,memahami bahasa tulisan dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaran) lah yang terutama bekerja. Oleh sebab itu, dapat pula dikatakan bahwa membaca adalah suatu cara untuk membina daya nalar.
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 2008 : 7).
Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti.
Pengertian pemahaman menurut para ahli :
1.      Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608)
2.      Menurut Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain.
Jadi, pemahaman membaca adalah suatu proses untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali isi teks tersebut.
2.2Tingkat Pemahaman Membaca
Tingkat pemahaman dalam membaca dapat dibedakan berdasarkan kekompleksan kognitif dalam memahami bacaan. Burn, dkk (1966) dan Syafi’ie (1993) mengemukakan dua tingkatan pemahaman membaca, yaitu pemahaman literal dan pemahaman tingkat tinggi. Pemahaman tingkat tinggi mencakup pemahaman interpretatif, pemahaman kritis, dan pemahaman kreatif. Pemahaman kritis dan kreatif digolongkan dalam pmahaman evaluatif. Hafni (1981) dan Tollefson (1989) mengklasifikasikan pemahaman membaca atas lima tingkatan, yaitu:
2.2.1Pemahaman Literal
            Pemahaman literal adalah kemampuan menangkap informasi yang dinyatakan secara tersurat oleh teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah, tetapi jenis pemahaman ini tetap penting karena dibutuhkan dalam proses membaca secara keseluruhan. Untuk bisa mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, pembaca harus melalui tingkat pemahaman literal.
Pemahaman literal dapat dibedakan menjadi dua yaitu
a.       Kemampuan mengenali kembali
Adalah kemampuan mengidentifikasi atau menunjukkan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Kemampuan ini mencakup beberapa hal, yaitu: mengenali kembali rincian-rincian, ide utama, urutan, perbandingan hubungan sebab akibat, dan karakter tokoh yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks.
b.      Kemampuan mengingat kembali
Adalah kemampuan mengingat kembali informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Kemampuan ini mencakup beberapa hal, yaitu: mengingat kembali rincian, ide utama, suatu urutan, perbandingan hubungan sebab akibat, dan karakter tokoh yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pemahaman literal prasyarat untuk tingkat pemahaman yang lebih tinggi, yaitu membaca untuk memperoleh detail isi bacaan secara efektif.
2.2.2 Pemahaman inferensial
Pemahaman inferensial adalah pemahaman makna antarkalimat atau makna tersirat atau penarikan kesimpulan teks. Pemahaman interpretatif merupakan proses memperoleh gagasan-gagasan yang diimplikasikan oleh teks, bukan yang bisa ditemukan di dalam teks. Membaca pemahaman interpretatif mencakup penarikan kesimpulan tentang gagasan utama dari suatu teks, hubungan sebab akibat yang dinyatakan secara tidak langsung dalam teks, rujukan kata ganti, rujukan kata keterangan, dan kata-kata yang dihilangkan. Pemahaman ini juga mencakup pemahaman suasana hati pelaku yang terdapat dalam cerita tujuan penulis cerita tersebut, dan makna bahasa figuratif (Burn, dkk., 1996).
2.2.3 Pemahaman reorganisasi
Pehaman reorganisasi adalah pemahaman yang merupakan kemampuan untuk menganalisis, menyintesis, atau mengorganisasikan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Kemampuan mengorganisasikan kembali meliputi kemampuan mengklasifikasikan dan merangkum. 
2.2.4 Pemahaman evaluatif (kritis)
Pemahaman evaluatif adalah pemahaman mengevaluasi materi teks. Pemahaman ini jenis pemahaman tingkat tinggi (Burn, dkk., 1996). Pemahaman ini ditandai oleh kemampuan membandingkan isi bacaan dengan pengalaman pembaca sendiri, mempertanyakan maksud penulis, dan mereaksi secara kritis gaya penulis dalam mengungkapkan gagasan-gagasannya (Syafi’ie, 1993:49).
2.2.5 Pemahaman apresiasi
Pemahaman apresiasi adalah pemahaman untuk mngungkapkan respon emosional estetis terhadap teks yang sesuai dengan pribadi dan standar profesional mengenai bentuk sastra, gaya, jenis, dan teori sastra. Dalam pemahaman ini pembaca dituntut juga menggunakan daya imajinasi untuk  memperoleh gambaran yang baru melebihi apa yang disajikan penulis. Hal ini berarti bahwa pembaca dituntut merespon secara kreatif.
2.3SQ3R
Sistem membaca dikemukakan oleh Francis P.Robinson tahun1941, merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan orang. SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah:
1.      Survey
2.      Question
3.      Read
4.      Recite atau Recall
5.      Review
Dalam sistem SQ3R ini, sebelum membaca terlebih dahulu kita survei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang kita baca. Lalu dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan. Dan, selanjutnya dengan mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan menguasai dan mengingatnya lebih lama.
2.3.1 Langkah 1: S-Survei (Penelitian Pendahuluan)
Survei atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca dengan maksud untuk:
1.      mempercepat menangkap arti,
2.      mendapatkan abstrak,
3.      mengetahui ide-ide yang penting,
4.      melihat susunan (organisasi) bahan bacaan tersebu,
5.      mendapatkan minat perhatianyang saksama terhadap bacaan, dan
6.      memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
Prabaca dilakukan hanya beberapa menit,tetapi dengan cara yang sistematis kita cepat menemukan ide-ide penting dan organsasi bahan. Hal itu akan sangat membantu mencapai tujuan kita membaca. Selain tu, prabaca juga digunakan untuk melihat suatu artikel dikoran atau majalah dan menimbang-nimbang buku di perpustakaan  atau di toko buku untuk mengetahui: Apakah tulisan atau buku ini cocok dengan kebutuhan saya? Tidak terlalu sulit? Atau terlalu dangkal? Apakah cocok dengan literatur yang disarankan?.
A.Survei Buku
Banyak bagian buku nonfiksi dapat menolong kita untuk mengetahui isinya dan membantu mencapai tujuan kita membaca buku tersebut, yaitu: daftar isi, pengantar/pendahuluan, bab, indeks, tabel, glosarry, apendiks, gambar, dan lain-lain.
Dalam prabaca buku, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah memperhatikan judul buku dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang terkandung di dalamnya. Lalu melihat nama penulis dan atributnya yang biasa memberikan petunjuk isi tulisan. Untuk melihat aktualisasinya, lihat tahun penerbitannya. Kalau ada, baca juga sampul buku bagian belakang yang memuat pesan penerbit mengenai hal penting dari buku. Tahap berikutnya adalah sebagai berikut:
1.      Telusuri daftar isi. Untuk mendapatkan keseluruhan organisasi buku/informasi. Daftar isi membuat kerangka dan gambaran umum buku,dan berisi topik-topik utama dan sub topik lainnya yang terdapat dalam buku.
2.      Baca pengantar. Adakalanya kalau kita pergi ke perpustakaan ,dihadapkan pada deretan buku yang mengupas hal yang sama. Mungkin kita dapat menyempitkan pilihan berdasarkan tahun penerbitannya,cari yang lebih baru misalnya. Tetapi sering juga dihadapkan pada pilihan lain. Oleh karena itu,baca pengantar dan dapatkan tujuan dari penulisannya. Biasanya penulis membatasi permasalahan yang dibahas di sana.
3.      Lihat tabel,grafik,dan lain-lain. Bagian  buku ini dapat memperjelas dan mempercepat pemahaman isi buku.
4.      Apendiks. Jangan dilupakan suplemen atau apendiks yang biasanya memberi tambahan informasi yang beraharga sementara kita membaca.
5.      Telusuri indeks. Dapatkan kata-kata kunci untuk mencocokan dengan tujuan dan kubutuhan kita.
B. Survei Bab
Sebelum membaca suatu bab, adakan survei terlebih dahulu, lebih teliti lagi dibandingkan survei secara keseluruhan tadi. Selain itu juga, amati subjudul-subjudul dan kaitannya, amati juga alat-alat bantu visual yang ada di bab itu seperti grafik, peta, dan lain-lain. Lalu perhatikan:
1.      Paragraf pertama dan akhir. Kadang-kadang penulis menggunakan paragraf itu untuk menyampaikan apa yang akan dibicarakan dalam bab itu atau ringkasan dari kesimpulan bab itu.
2.      Ringkasan. Ikhtisar atau ringkasan tentang bab terkadang diberikan oleh seorang penulis di bagian tersendiri seperti dilakukan dalam buku ini, yaitu mendahului bab itu. Baca dahulu ringkasan itu untuk mendapatkan gambaran umum tentang bab itu.
3.      Subjudul. Kebanyakan penulis dengan susah payah berusaha menjadikan subjudul pada setiap bab. Tetapi sayang, banyak pembaca justru mengabaikannya. Padahal subjudul-subjudul itu banyak memperjelas isi bab itu. Dengan adanya subjudul pembaca semakin mengetahui hubungan bagian-bagian isi buku itu.
Untuk prabaca lakukanlah tahapan berikut :
1.      Baca judul . judul tidak hanya menunjukan masalah yang akan dibahas,tetapi  untuk merangsang pembaca berpikir :
a.       Apa yang anda dapatkan dari judul?
b.      Gagasan apa aja yang ada?
c.       Hal apa yang telah anda ketahui?
2.      Baca semua subjudul. Dengan cepat ,subjudul dapat membantu pembaca membentuk pengertian yang menyeluruh. Subjudul menunjukan fokus yang khusus,serta aspek-aspek yang mengacu pada keseluruhan topik.
3.      Amati juga tabel dan lain-lain. Kalau ada,juga skema atau peta yang memprjelas isi.
4.      Baca pengantar. Kalau tidak ada pengantar,baca dua paragraf pertama. Dengan kecepatan tinggi,untuk mendapatkan ide,cerita,latar,nada,suasana,dan  gaya penulisannya. Biasanya penulis memberikan pengantar pada beberapa paragraf pertama,ini akan membantu pembaca menangkap isi. Jika paragraf ini terlalu panjang,baca kalimat pertama dan kedua saja.
5.      Baca kalimat pertama sub- bab. Kalimat pertama sering menuturkan isi bagian tulisan itu. Tapi adakalanya kalimat pertama ini hanya kalimat transisi  atau hanya untuk menarik perhatian pembaca. Jika demikian,baca kalimat terakhir paragraf itu ; kalimat inisering mengulangi gagasan utuma paragraf itu.
6.      Dibuang? Kalau emang tidak bermut,tidak berguna untuk anda,mengapa tidak dibuang? Memang gunanya prabaca,antara lain untuk menentukan keinginnan kita apakah artikel ini berguna? Apakah cocok dengan kebutuhan kita?
D. Survei Kliping
Untuk mendapatkan bahan yang benar-benar memenuhi kebutuhan kita dengan cepat,lakukanlah prabaca sebagai berikut :
1.      Perhatikan judul. Sering judul mencerminkan topik dan fokus pembahasan.
2.      Perhatikan penulisannya. Jika anda mengetahui identitasnya atau telah mengenal mutu dan pembahasan sebelumnya,anda dapat memperkirakan isinya dan membuat keputusan untuk membaca atau tidak.
3.      Seterusnya lakukan seperti prabaca artikel. Cepat lakukan prabaca. Jangan berlama-lama dengan satu artikel atau atu berita. Cepat balik lembaran berikutnya.
4.      Dengan prabaca anda dapat memutuskan dengan cepat apakah lembaran atau bahan itu cocok dengan yang anda butuhkan,atau terlalu umum untuk kebutuhan anda,atau terlalu detail untuk tujuan anda. Atau itu hanya memuat informasi yang telah anda peroleh di tempat lain atau telah anda ketahui.
2.3.2 Langkah 2: Q-Question
Bersamaan pada saat survei, ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu, dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi suatu pertanyaan. Gunakan kaa-kata siapa, apa, kapan, di mana, atau mengapa. Misalnya, subjudul itu “Kekurangan Tenaga Ahli Ilmiah dan Teknik”, dapat diubah dengan bertanya: Mengapa kekurangan tenaga ahli ilmiah dan teknik?.
Pada waktu survei buku secara keseluruhan, pertanyaan Anda mungkin terlalu umum, tetapi pada saat survei pada bab ke bab pertanyaan-pertanyaan itu dapat lebih spesifik.
2.3.3 Langkah 3: R-Read
Setelah melewati tahap survei dan timbul beberapa pertanyaan yang anda harapkan akan mendapat jawaban di bacaan yang anda hadapi, langkah berikutnya adalah: Read, membaca.
Jadi, membaca itu baru langkah ketiga, bukan langkah pertama atau  satu-satunya langkah untuk menguasai bacaan. Cara membaca pun bukan seperti  membaca novel, hanya mengikuti apa yang sedang berlangsung, melainkan secara kritis.
Baca tulisan itu demi bagian. Sementara membaca bagian-bagian itu carilah jawaban atas pertanyaan yang anda bentuk berdasarkan judul-judul bagian atau pertanyaan lain yang muncul sehubungan dengan topik bacaan itu.
Pada tahap ini konsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting, yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca anda di bagian-bagian yang penting atau yang Anda anggap sulit dan percepat kembali pada bagian-bagian yang tidak penting atau yang telah Anda ketahui.
Pada tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) Jangan membuat catatan-catatan. (2) Jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah pada kata maupun frase tertentu, bisa jadi setelah selesai membaca ternyata Anda salah memilih. Jika dianggap penting cukup diberi tanda silang.
2.3.4 Langkah 4: R-Recite atau Recall
Setelah selesai membaca suatu bagian, berhentilah. Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal oenting dari bab itu. Pada kesempatan itu, buatlah catatan seperlunya.jika masih terdapat kesulitan, ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum menginjak langkah selanjutnya, pastikan empat langkah ini, Anda jalani dengan benar. Sekalipun bahan itu mudah dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu jangan dilewatkan agar tidak mudah kita lupakan.
2.3.5 Langkah 5: R-Review
Setelah selesai keseluruhan dari apa yang harus dibaca, ulangi untuk menelusuri kembali judul-judul dan subjudul dan bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Tahap ini selain untuk membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk memdapatkan hal-hal penting yang barangkali kita lewati sebelum  ini.
2.4Menemukan Ide Pokok
Ide pokok dapat ditemukan  di semua bagian buku. Buku secara keseluruhan mempunyai ide pokok yang umum, kemudian tiap bab mempunyai ide pokok yang agak spesifik. Setiap  bab terbagi lagi  menjadi bagian bab yang mempunyai ide pokok yang lebih spesifik lagi dan setiap bagian bab terbagi menjadi paragraf yang mengandung ide pokok yang amat spesifik.
Untuk memudahkan anda mendalami buku hendaklah anda selalu menemukan ide pokok pada setiap buku yang meliputi:
1.      ide pokok buku keseluruhan,
2.       ide pokok bab,
3.      Ide pokok bagian bab atau sub-bab, dan
4.      Ide pokok paragraf.
2.4.1 Cara membaca Ide Pokok
Untuk mendapatkan ide pokok dengan cepat, anda harus berpikir bersama penulis. Oleh karena itu, hendaklah anda mengikuti struktur dan gaya penulisan-nya dengan ketentuansebagai berikut:
1.      Hendaklah anda membaca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok, secara cepat. Jangan anda membaca kata demi kata, tetapi seraplah idenya dan bergeraklah lebih cepat, tetapi jangan kehilangan pengertian.
2.      Hendaklah anda membaca dengan cepat, dan cepatlah anda mengerti idenya, serta teruskan anda membaca ke bagian lain
3.      Anda harus melecut diri untuk cepat mencari arti sentral. Hendaklah anda kurangi kebiasaan menekuni detail kecil. Cepatlah anda bereaksi terhadap pokok suatu karangan dengan cermat.
4.      Anda memang harus melakukan dengan cepat, tetapi anda harus ingat terhadap kefleksibelan sehingga cara membaca adakalanya diperlambat. Janganlah anda terlalu cepat membaca  di luar hal yang normal, sehingga kehilangan pemahaman.
5.      Rasakan bahwa Anda membaca lebih cepat daripada biasanya. Yang tidak layak diperhatikan hendaklah anda pandang dengan epat dan alihkan perhatian anda ke pokok. Janganlah anda menghiraukan fdetail kecil selesaikan bacaan anda ke pookok. Janganlah anda terlalu menghiraukan detail keciil selesaikan bacaan anda tanpa membuang waktu.
6.      cepat anda dapatkan buah pikiran pengarang, tetapi jangan anda tergesa-gesa hinggga mengakibatkan ketegangan. Ketegangan dan ketergesaan tidak akan membantu memahami dengan cepat.
7.      Kita perlu berkosentrasi dengan cepat dan tepat. Terlibat penuh pada ide, gagasan yang tercetak, dan untuk sementara terlepas dari dunia luar.
2.5Mengenali Detail Penting
Detail adalah fakta atau informasi yang dikemas dalam paragraf untuk membuktikan, menjabarkan, dan memberikan contoh yang mendukung ide pokok. Untuk mengenali detail Anda dapat bertanya: fakta apa yang digunakan oleh penulis untuk menjelasakn buah pikirannya?
Perlu diketahui bahwa detail memang digunakan oleh penulis untuk membantu kita mengerti lebih mendalam tentang buah pikirannya atau ide pokoknya.
Semua detail dalam paragraf atau bacaan memang untuk perluasan ide pokok, tetapi tidak semua detail menjadi penting. Sebagian detail dicantumkan hanya untuk melukiskan, menggambarkan, atau hanya menambah keterangan ide pokok, bukan informasi yang penting, atau ada juga yang hanya merupakan dari ulangan dari pernyataan tentang ide pokok itu.
Kata-kata visual, misalnya:
a.       Ditulis kursif (huruf miring),
b.      Digarisbawahi,
c.       Dicetak tebal,
d.      Dibubuhi angka-angka,
e.       Ditulis dengan menggunakan huruf-huruf: a, b, dan c, (seperti daftar ini)
2.6Membaca Secara Kritis
Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan dengan penilaian. Membaca harus merupakan interaksi antara penulis dan pembaca, kedua belah pihak “saling mempengaruhi” hingga terbentuk pengertian baru.
2.6.1 Terbuka terhadap Gagasan Orang Lain
Membaca secara kritis tak berarti bahwa kita sama sekali tidak meneima pikiran penulis seperti sementara orang yang menutup diri terhadap gagasan orang lain dengan suatu prasangka: yang kurang ilmiah, tidak akurat, “saya masih lebih baik”, dan sebagainya.
Dalam membaca, kita harus mengikuti jalan pikran penulis dengan:
1.      cepat,
2.      akurat, dan
3.      kritis.
Akurat artinya dalam hubungannya dengan relevansi, mmbedakan dengan yang tidak relevan atau tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis yang ditulis dengan dasar yang baik, logis, benar atau menurut realitas, dan menolak yang tidak berdasar dan tidak benar.
2.6.2 Langkah-langkah membaca kritis
Proses membaca secara kritis dapat dilakukan sebagai berikut:
1.      Mengerti suatu bacaan. Mengenali kata-katanya dan menginterpretasikan apa yang Anda baca, artinya:
a.       mengerti benar ide pokoknya,
b.      mengetahui fakta dan detail pentingnya, dan
c.       dapat membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide-ide itu.
Fakta menambah informasi. Ide-ide meningkatkan pemahaman. Mendapatkan informasi sekadar mengetahui bahwa sesuatu itu fakta, sedangkan pemahaman adalah mengetahui segala sesuatu tentang fakta, yaitu:
a.       mengapa merupakan fakta?
b.      Apa hubungannya dengan fakta-fakta iu?
c.       Di mana persamaannya?
d.      Di mana perbedaannya?
Biasanya buku dan majalah populer dijejali berbagai fakta dan gambar untuk membentuk pendapatnya sendiri, dan disampaikan secara efektif. Pembaca tinggal menelan habis, tanpa ada proses ataupun dialog.
2.      Menguji sumber penulis. Apakah dapat dipercaya? Cukup akuratkah? Dan kompeten di bidangnya? Di sini termasuk di uji pandangan dan tujuan dan asumsi yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan bahan yang disajikan sebagai opini dan fakta.
3.      Ada interaksi antara penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksud penulis, tetapi juga harus membandingkan dengan yang Anda miliki serta dari penulis-penulis lain. Sementara membaca, Anda perlu menilai isi bacaan dengan membandingkan dengan pengetahuan Anda sendiri.
4.      Menerima atau menolak. Atau menunda penilaian terhadap apa yang disajikan oleh penulis itu. Anda bolh mempercayai. Pilihan ini tergantung Anda.
2.7 Membuat Catatan
Pada saat membaca buku nonfiksi ataupun artikel, adakalanya kita tertarik pada suatu segi dari apa yang kita baca karena menarik, kita perlukan, atau untuk diingat-ingat. Ada yang terus mencoret-coret atau membubuhkan catatan dibuku itu, atau menandainya dengan stabilo boss, atau dengan pensil. Oleh karena itu,kita mempunyai beberapa alasan dalam membuat catatan itu sebagai berikut:
1.      Karena informasi atau ide yang dikandung dalam bacaan itu kita perlukan.
2.      Karena kita tidak dapat mencoret-coret buku (pinjaman, dan lain-lain).
3.      Untuk memudahkan mencari kembali bila kita memerlukan pokok yang kita perlukan.
2.7.1 Guna Catatan
Beberapa kegunaan dalam membuat catatan atas bacaan yang kita hadapi dapat disebutkan sebagai berikut:
1.      Untuk membantu melihat struktur apa yang dibaca.
2.      Untuk mengambil pokok yang menarik, berguna, atau sesuatu yang diperlukan.
3.      Untuk mengingat-ingat yang perlu diingat.
4.      Untuk mengacu kembali beberapa waktu kemudian.
5.      Untuk membantu konsentrasi kita dan memudahkan apa yang kita baca.
Dengan membuat ringkasan, mengambil intisari suatu bab, bagian, atau paragraf, kita akan menguasai ide yang dikandunya.
2.7.2 Pokok-pokok yang Dicatat
Catatan tidak boleh terlalu panjang atau banyak karena akan sulit mengaturnya, tetapi secukupnya sehingga membantu pemahaman kita. Secukupnya sehingga membantu pemahaman kita. Secukupnya dalam arti mencatat hal-hal yang meliputi:
1.      Elemen-elemen kunci termasuk ide sentral, sentral, soal-soal besar, atau informasi penting.
2.      Tujuan dan asumsi penulis tentng segi-segi tertentu.
3.      Detail dan fakta yang kita perlukan, misalnya statistik atau hal lain yang dapat menunjang kebutuhan kita.
4.      Pokok-pokok menarik atau yang perlu diikuti, seperti gagasan baru, ide yang memberi kemungkinan, komentar yang menantang, kata yang masih asing, penjelasan atas soal yang tidak kita mengerti, dan pendapat.
2.7.3 Jenis catatan
Dalam membuat catatan, pertimbangan yang perlu diperhitungkan adalah kebutuhan kita, dan catatan yang dapat dikategorikan dalam tiga jenis sebagai berikut:
1.      Koleksi fakta dan detail yang spesifik. Yang perlu diperhatikan pada jenis catatan ini adalah jangan terlalu berlebihan sehingga mengaburkan pengertian yang kita perlukan. Juga jangan terlalu sedikit membuat catatan sehingga dapat mengurangi pngertian yang ada.
2.      Kutipan: frase, pararagraf, kalimat, kata-kata kunci. Kita harus mengutipnya secara tepat, jangan lupa menuliskannya dalam tanda petik.
3.      Ringkasan. Paling baik dilakukan setelah kita membaca dengan mengerti bagian tertentu yang hendak kita ringkas itu. Misalnya, kalau kita menemui suatu paragraf yang menarik, hendaklah kita tangkap pengrtiannya dahulu, lalu kita tuliskan dengan kata-kata sendiri secara ringkas. Ambil intisarinya, dengan berpedoman pada ketentuan berikut:
a.       contoh-contoh tidak perlu disertakan,
b.      buang hal-hal yang tidak relevan,
c.       buang komentar-komentar tambahan,
d.      tetaplah pada topik anda, dan
e.       ambil ide kuncinya saja.
2.7.4 Banyak sumber
Ada baiknya di sini juga di sini juga disinggung kumpulan catatan untuk penuisan, seperti menulis paper, pidato, dan arikel. Untuk keperluan itu, kumpulkanlah catatan dari berbagai sumber. Dengan banyak sumber, anda akan memperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:
1.      Jika hanya dari satu sumber anda akan jatuh dalam plagiat: sekalipun anda menggunakan kata-kata sendiri, tetapi hal itu merupakan gagasan orang lain.
2.      Dengan banyak sumber, ide and akan diperkaya.
3.      Anda akan kehilangan informasi penting jika dari satu sumber. Lebiih baik koleksi dari banyak berkonsentrasi pada ide seseorang.
4.      Dengan hanya satu sumber anda tidak berkesempatan membanding-bandingkan ide anda dengan ide orang lain, dan anda tidak mengambil kesimpulan yang baik.
2.7.5 Akurat
Catatan harus akurat, dalam arti sebagai berikut:
1.      Ringkasan harus merupakan refleksi dari teks.
2.      Kutipan harus anda kutip secara tepat, jangan lupa menuliskannya dalam tanda peti.
3.      Harus jelas mana kutipan, mana bukan.
4.      Jangan lupa menuliskan sumbernya: nama pengaran, judul tulisan, penerbit, dan lain-lain seperti yang dilazimkan karena berguna untuk refensi. Apabila dalam jumlah besar sumbernya sama, anda dapat menuliskannya secara cepat, singkat, misalnya: cukup menuliskan nama pengarang.
2.7.6 Lembaran dan Buku Tulis
Yang lazim digunakan untuk membuat catatan adalah lembaran kertas atau buku tulis. Keuntungannya adalah bahwa dilembaran kertas kita melihat jelas apa yang terpampang, sedangkan dibuku tulis, lembaran-lembaran itu tidak lepas karena terjilid. Keduanya mempunyai kekurangan:
1.      sulit untuk menambahkan, dan
2.      sulit diatur berdasarkan kebutuhan.
2.7.7 Sistem Kartu
Cara yang mulai populer dan banyak digunakan kalangan universitas di negara-negara lain untuk mempersiapkan papernya dan para peneliti untuk menyiapkan tulisannya adalah pencatatan ddengan sistem kartu. Ukuran 10 × 15 cm. Bukan 7  × 12  cm. Yang terakhir ini lebih cocok untuk katalog. Kekurangan sisitem kartu ini adalah tercecer dan tercampur. Namun, kekurangan ini dapat ditanggulangi dengan menyediakan kotak. Kebaikan sistem kartu antara lain:
1.      Mudah diatur kembali menurut kebutuhan, berdasarkan kelompok masalah, atau  kita atur menurut kronologinya, atau berdasarkan kebutuhan lain
2.      Mudah menambahkan informasi baru, gagasan baru, atau catatan lain.
3.      Suatu kartu hanya bisa untuk satu kartu atau satu sumber.








BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mengetahui Kata Kunci Penuntun
Kata-kata kunci penuntun berguna untuk membantu pembaca lebih mudah mengikuti jalan pikiran penulis. Kata-kata kunci itu adalah ibarat rambu-rambu lalu lintas, yang akan menunjukkan: penekanan hal-hal yang penting, tambahan suatu pernyataan, perubahan arah, memberikan ilustrasi, dan memberikan kesimpulan.
a.      Ungkapan Penekanan
Ungkapan penekanan digunakan oleh penulis untuk menunjukkan hal yang penting. Umumnya ungkapan itu adalah:
Yang terpenting                                               pada prinsipnya
Terutama                                                         hendaknya diingat bahwa
Yang perlu dicatat                                           faktor yang mempengaruhi
b.      Kata yang Mengubah Arah
Kata yang mengubah arah digunakan oleh penulis untuk mengubah atau memberikan arah balik dari pernyataan sebelumnya. Kata itu, antara lain:
Tetapi                                                              namun
Bagaimanapun juga                                        lawannya
Sebaliknya                                                       meskipun demikian
c.       Kata Ilustrasi
Kata ilustrasi digunakan penulis untuk menjelaskan idenya dengan memberikan contoh, penjelasan lebih lanjut, misalnya:
Misalnya                                                          teristimewa
Contohnya                                                       seperti
d.      Kata Tambahan
Kata tambahan biasanya digunakan penulis menunjukkan hal yang sama atau meneruskan hal yang sama. Misalnya:
Juga                                                                perama-tama
Lainnya                                                           selanjutnya
Akhirnya                                                          berikutnya
e.       Kata Simpulan
Kata simpulan ini digunakan untuk mengantar simpulan dari suatu pernyataan dalam suatu paragraf. Misalnya:
Oleh karena itu                                               maka dari itu
Akhirnya                                                          sebagai berikutnya
Ringkasnya                                                      konsekuensinya
3.2 Langkah-langkah Untuk Mengingat
1.      Hadapi bahan dengan tujuan. Jangan asal membaca dan menelah fakta dan data yang ada begitu saja.
2.      Survei apa yang perlu diingat, yakni yang berharga untuk diingat. Mengingat sesuatu adalah proses memilih. Lihat sepintas apa yang dapat menolong memahami artinya, misalnya baca ringkasan pada akhir bab atau karangan.
3.      Cari fakta dan dapatkan dalam hubungannya dengan konteks. Jangan diisolasi. Fakta hadir dalam pengertian, keseluruhan, membentuk pengertian yang bulat, seperti sayatan-sayatan bulu ayam.
4.      Kaitkan dan bangunlah apa yang dibaca dengan apa yang diketahui, sehingga pengetahuan tentang sesuatu itu menjadi lebih mendalam.
5.      Jika membaca perhatikan apa yang penting:
a.       Sehubungan dengan minat Anda,
b.      Bertalian dengan pengalaman Anda,
c.       Berkaitan dengan masalah ayng Anda hadapi, dan
d.      Berhubungan dengan nilai-nilai yang Anda anut.
6.      Latihlah setiap Anda membaca: apa yang perlu diingat? Untuk diri Anda. Untuk kolega Anda. Untuk memperkaya nilai-nilai yang Anda miliki.
7.      Apabila pada waktu membaca Anda menemukan hal yang berharga untuk diingat, berhentilah sejenak, dan tanyakan pada diri Anda kenapa demikian dan seterusnya.
8.      Perhatikan bagaimana fakta itu disajikan. Fakta dikemas dalam paragraf. Ada yang secara kronologis, ada yang duhubungkan analoginya, dan ada pula yang dibandingkan.
9.      Bertanyalah pada diri Anda: mengapa penulis mencantumkan fakta-fakta itu? Apa hubungannya dengan konteks? Perlukah fakta itu untuk saya? Ya, mengapa? Cukup akuratkah fakta itu?
3.3Mengetahui ide pokok paragraf
Paragraf adalah kumpulan yang berisi satu gagasan. Satu paragraf mengandung satu ide,satu pokok pikiran,satu tema,dan satu gagasan. Paragraf  meruapakan  jalan yang ditempuh oleh penulis untuk menyampaikan buah pikirannya. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan membaca.
Dalam satu paragraf ada kalimat pokok atau kalimat kunci. Kalimat itu mengandung ide pokokparagraf .Kalimatlainnya adalah kalimat pendukung,yang menguraikan,menjelaskan,melukiskan,menjabarkan,atau menyajikan contoh-contoh ide pokok. Jika anda mengenalinya,anda akan mudah memahaminya. Lazimnya ide pokok berada :
a.       Di awal paragraf
b.      Di tengah paragraf
c.       Di awal dan di akhir paragraf,atau
d.      Adakalanya di seluruh paragraf.
Untuk mengenali kalimat kunci dapat anda ikuti petunjuk berikut :
1.      Anda cari kata benda atau kata ganti yang dominan. Lalu anda baca dan tanya apa artinya? Lalu anda baca lanjutannya,yang akan berisi keterangan,”artinya adalah...” atau semacamnya.
2.      Anda cari pernyataan umum. Lalu anda bertanya : apakah kalimat lainnya itu mendukung dalam mendukung dalam menjabarkan ide pokok itu?
3.      Jika ide pokoknya sulit atau merupakan suatu abstrak,ada baiknya anda baca detailnya agak lambat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih cermat. Jika ide pokoknya mudah dipahami,detailnya barangkali dapat diabaikan saja atau dibaca dengan kecepatan yang tinggi.



















BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan.Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti.Jadi, pemahaman membaca adalah suatu proses untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali isi teks.
Tingkat pemahaman membaca menurut Hafni (1981) dan Tollefson (1989) mengklasifikasikan pemahaman membaca atas lima tingkatan, yaitu: pemahaman literal, inferensial, reorganisasi, evaluatif, dan apresiasi.
Ide pokok dapat ditemukan  di semua bagian buku. Buku secara keseluruhan mempunyai ide pokok yang umum, kemudian tiap bab mempunyai ide pokok yang agak spesifik.
Detail adalah fakta atau informasi yang dikemas dalam paragraf untuk membuktikan, menjabarkan, dan memberikan contoh yang mendukung ide pokok.
Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan dengan penilaian.
Pada saat membaca buku nonfiksi ataupun artikel, adakalanya kita tertarik pada suatu segi dari apa yang kita baca karena menarik, kita perlukan, atau untuk diingat-ingat. Ada yang terus mencoret-coret atau membubuhkan catatan dibuku itu, atau menandainya dengan stabilo boss, atau dengan pensil. Oleh karena itu,kita mempunyai beberapa alasan dalam membuat catatan itu sebagai berikut:Karena informasi atau ide yang dikandung dalam bacaan itu kita perlukan. Karena kita tidak dapat mencoret-coret buku (pinjaman, dan lain-lain).Untuk memudahkan mencari kembali bila kita memerlukan pokok yang kita perlukan.Guna Catatan: Untuk membantu melihat struktur apa yang dibaca. Untuk mengambil pokok yang menarik, berguna, atau sesuatu yang diperlukan.Untuk mengingat-ingat yang perlu diingat.Untuk mengacu kembali beberapa waktu kemudian. Untuk membantu konsentrasi kita dan memudahkan apa yang kita baca.
4.2 SARAN
 Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1.      Membaca seharusnya dimulai dari kecil agar kelak dewasa kita dapat membaca dengan lancar.
2.      Teruslah membaca karena dengan membaca dapat menambah wawasan yang luas untuk kedepannya.
3.      Memahami bacaan itu sangatlah penting karena dengan kita memahami bacaan kita akan mengetahui isi bacaan tersebut dengan baik.















DAFTAR PUSTAKA

Soedarso (2002). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Press.
Tarigan, HG (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Press.
http://www.suluhpendidikan.blogspot.com/2010/06/pemahaman-membaca.html?m=1












Tidak ada komentar:

Posting Komentar