KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu
menyelesaikan makalah berjudul “Analisis
Pemahaman Membaca “ . Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Analisis
Kesulitan Membaca.
Kualitas
pembelajaran di kelas harus selalu ditingkatkan agar pembelajaran yang
dilaksanakan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagaimana cara mengentahui kata kunci penuntun? Bagaimana
cara mengingat suatu bacaan? Bagaimana cara mengetahui ide pokok paragraf?. Pertanyaan
inilah yang menjadi fokus makalah yang kami susun. Sejalan dengan itu, makalah
ini secara jelas membahas pemahaman
dalam membaca dalam pembelajaran di kelas.
Penulis menyadari bahwa selama
penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu
Dr. Titin Nurhayatin, M. Pd., selaku dosen mata kuliah yang telah membantu kami
selama menyusun makalah ini ;
2. Rekan-rekan
seangkatan yang telah memotivasi penulis untuk menyelesaikan makalah ini;
3. Semua
pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.
Semoga
Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini bukanlah karya
yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi
maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya seoga makalah ini bias memberikan manfaat bagi penulis dan bagi
pembaca. Amin
Bandung,
29 Januari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1.Latar Belakang Masalah........................................................... 1
1.2.Rumusan
Masalah ................................................................... 1
1.3.Tujuan
Penulisan...................................................................... 1
1.4.Manfaat
Penulisan ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI............................................................ 3
2.1.Arti Pehaman Membaca .......................................................... 3
2.2.Tingkat Pehaman Membaca..................................................... 3
2.3.SQ3R....................................................................................... 5
2.4.Menemukan Ide Pokok.......................................................... 11
2.5.Mengenali Detail Penting....................................................... 12
2.6.Membaca Secara Kritis.......................................................... 12
2.7.Membuat Catatan................................................................... 14
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................... 18
3.1. Mengetahui Kata Kunci Penunutun...................................... 18
3.2. Langka-langkah
Untuk Mengingat....................................... 19
3.3. Mengetahui Ide Pokok Paragraf............................................ 20....
BAB IV PENUTUP................................................................................... 22
3.1 Kesimpulan............................................................................ 22
3.2 Saran...................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Memahami suatu bacaan itu sangatlah penting, karena dengan memahami suatu bacaan membaca dapat menambah
wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Kemampuan membaca yang baik bisa
dicapai dengan cara memahami suatu bacaan. Saat ini masih banyak
masyarakat yang tidak bisa membaca,bahkan ada juga yang tidak mengenal huruf.
Dalam
kehidupan sehari-hari terdapat juga anak yang mempunyai potensi pemahaman membaca baik, akan
tetapi mereka bermalas-malasan untuk
memahami membaca dengan baik. Sehingga, mereka hanya tahu isi buku tersebut dengan
asal-asalan saja.
Untuk lebih memahami bacaan
maka dalam penyusunan makalah penulis bermaksud menjelaskan sub pokok
yang berjudul “Analisis Pemahaman Membaca”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana cara mengetahui kata kunci penuntun?
2. Bagaimana cara mengingat suatu bacaan?
3.
Bagaimana cara mengetahui ide pokok?
1.3Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di
atas, makalah ini disususn dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. mengetahui kata kunci penuntun;
2. cara mengingat suatu bacaan;
3.
cara mengetahui ide pokok.
1.3
Manfaat
Penulisan
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun
secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep
membaca di kelas. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis,
sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuaan khususnya tentang
konsep membaca di kelas;
2. Pembaca,
sebagai media informasi tentang konsep membaca di kelas baik secara teoretis
maupun secara praktis.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Arti Pemahaman Membaca
Membaca
adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau
komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, sebagaimana telah
dikatakan lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulisan
atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-huruf menurut alfabet Latin.membaca untuk
pemahaman umumnya disebut membaca lanjutan . Bahasa tulisan dapat membuat
perubahan dalam kehidupan suatu masyarakat dan anggota-anggotanya. Selanjutnya
karena bahasa tulisan mengandung ide-ide atau pikiran-pikiran, maka dalam
,memahami bahasa tulisan dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaran) lah
yang terutama bekerja. Oleh sebab itu, dapat pula dikatakan bahwa membaca
adalah suatu cara untuk membina daya nalar.
Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata
atau bahasa tulis (Tarigan, 2008 : 7).
Pemahaman
adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti.
Pengertian
pemahaman menurut para ahli :
1. Pemahaman
berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman
merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia
Senja, 2008 : 607-608)
2. Menurut
Poesprodjo (1987: 52-53) bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata,
melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain.
Jadi,
pemahaman membaca adalah suatu
proses untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali
isi teks tersebut.
2.2Tingkat Pemahaman Membaca
Tingkat
pemahaman dalam membaca dapat dibedakan berdasarkan kekompleksan kognitif dalam
memahami bacaan. Burn, dkk (1966) dan Syafi’ie (1993) mengemukakan dua
tingkatan pemahaman membaca, yaitu pemahaman literal dan pemahaman tingkat
tinggi. Pemahaman tingkat tinggi mencakup pemahaman interpretatif, pemahaman
kritis, dan pemahaman kreatif.
Pemahaman kritis dan kreatif digolongkan dalam pmahaman evaluatif. Hafni (1981)
dan Tollefson (1989) mengklasifikasikan pemahaman membaca atas lima tingkatan,
yaitu:
2.2.1Pemahaman Literal
Pemahaman
literal adalah kemampuan menangkap informasi yang dinyatakan secara tersurat
oleh teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah, tetapi
jenis pemahaman ini tetap penting karena dibutuhkan dalam proses membaca secara
keseluruhan. Untuk bisa mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, pembaca
harus melalui tingkat pemahaman literal.
Pemahaman literal dapat dibedakan menjadi dua yaitu
a.
Kemampuan
mengenali kembali
Adalah kemampuan mengidentifikasi atau menunjukkan
informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Kemampuan ini mencakup
beberapa hal, yaitu: mengenali kembali rincian-rincian, ide utama, urutan,
perbandingan hubungan sebab akibat, dan karakter tokoh yang dinyatakan secara
eksplisit dalam teks.
b.
Kemampuan
mengingat kembali
Adalah kemampuan mengingat kembali informasi yang
dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Kemampuan ini mencakup beberapa hal,
yaitu: mengingat kembali rincian, ide utama, suatu urutan, perbandingan
hubungan sebab akibat, dan karakter tokoh yang dinyatakan secara eksplisit
dalam teks.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa
pemahaman literal prasyarat untuk tingkat pemahaman yang lebih tinggi, yaitu
membaca untuk memperoleh detail isi bacaan secara efektif.
2.2.2 Pemahaman inferensial
Pemahaman inferensial adalah pemahaman makna antarkalimat atau makna tersirat
atau penarikan kesimpulan teks. Pemahaman interpretatif merupakan proses
memperoleh gagasan-gagasan yang diimplikasikan oleh teks, bukan yang bisa
ditemukan di dalam teks. Membaca pemahaman interpretatif mencakup penarikan
kesimpulan tentang gagasan utama dari suatu teks, hubungan sebab akibat yang
dinyatakan secara tidak langsung dalam teks, rujukan kata ganti, rujukan kata
keterangan, dan kata-kata yang dihilangkan. Pemahaman ini juga mencakup pemahaman
suasana hati pelaku yang terdapat dalam cerita tujuan penulis cerita tersebut,
dan makna bahasa figuratif (Burn, dkk., 1996).
2.2.3 Pemahaman reorganisasi
Pehaman reorganisasi adalah pemahaman yang merupakan
kemampuan untuk menganalisis, menyintesis, atau mengorganisasikan informasi
yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Kemampuan mengorganisasikan
kembali meliputi kemampuan mengklasifikasikan dan merangkum.
2.2.4 Pemahaman evaluatif (kritis)
Pemahaman evaluatif adalah pemahaman mengevaluasi materi
teks. Pemahaman ini jenis pemahaman tingkat tinggi (Burn, dkk., 1996).
Pemahaman ini ditandai oleh kemampuan membandingkan isi bacaan dengan
pengalaman pembaca sendiri, mempertanyakan maksud penulis, dan mereaksi secara
kritis gaya penulis dalam mengungkapkan gagasan-gagasannya (Syafi’ie, 1993:49).
2.2.5 Pemahaman apresiasi
Pemahaman apresiasi adalah pemahaman untuk mngungkapkan
respon emosional estetis terhadap teks yang sesuai dengan pribadi dan standar
profesional mengenai bentuk sastra, gaya, jenis, dan teori sastra. Dalam
pemahaman ini pembaca dituntut juga menggunakan daya imajinasi untuk memperoleh gambaran yang baru melebihi apa
yang disajikan penulis. Hal ini berarti bahwa pembaca dituntut merespon secara
kreatif.
2.3SQ3R
Sistem
membaca dikemukakan oleh Francis P.Robinson tahun1941, merupakan sistem membaca
yang semakin populer digunakan orang. SQ3R merupakan proses membaca yang
terdiri dari lima langkah:
1. Survey
2. Question
3. Read
4. Recite
atau Recall
5. Review
Dalam
sistem SQ3R ini, sebelum membaca terlebih dahulu kita survei bacaan untuk
mendapatkan gagasan umum apa yang kita baca. Lalu dengan mengajukan berbagai
pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam
bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan. Dan, selanjutnya dengan
mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan
menguasai dan mengingatnya lebih lama.
2.3.1 Langkah 1: S-Survei (Penelitian
Pendahuluan)
Survei
atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan sebelum membacanya secara
lengkap, dilakukan untuk mengenal organisasi dan ikhtisar umum yang akan dibaca
dengan maksud untuk:
1. mempercepat
menangkap arti,
2. mendapatkan
abstrak,
3. mengetahui
ide-ide yang penting,
4. melihat
susunan (organisasi) bahan bacaan tersebu,
5. mendapatkan
minat perhatianyang saksama terhadap bacaan, dan
6. memudahkan
mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
Prabaca
dilakukan hanya beberapa menit,tetapi dengan cara yang sistematis kita cepat
menemukan ide-ide penting dan organsasi bahan. Hal itu akan sangat membantu
mencapai tujuan kita membaca. Selain tu, prabaca juga digunakan untuk melihat
suatu artikel dikoran atau majalah dan menimbang-nimbang buku di perpustakaan atau di toko buku untuk mengetahui: Apakah
tulisan atau buku ini cocok dengan kebutuhan saya? Tidak terlalu sulit? Atau
terlalu dangkal? Apakah cocok dengan literatur yang disarankan?.
A.Survei
Buku
Banyak bagian buku nonfiksi dapat menolong
kita untuk mengetahui isinya dan membantu mencapai tujuan kita membaca buku
tersebut, yaitu: daftar isi, pengantar/pendahuluan, bab, indeks, tabel, glosarry, apendiks, gambar, dan
lain-lain.
Dalam
prabaca buku, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah memperhatikan judul
buku dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang terkandung di dalamnya. Lalu
melihat nama penulis dan atributnya yang biasa memberikan petunjuk isi tulisan.
Untuk melihat aktualisasinya, lihat tahun penerbitannya. Kalau ada, baca juga
sampul buku bagian belakang yang memuat pesan penerbit mengenai hal penting
dari buku. Tahap berikutnya adalah sebagai berikut:
1. Telusuri
daftar isi. Untuk mendapatkan keseluruhan organisasi buku/informasi. Daftar isi
membuat kerangka dan gambaran umum buku,dan berisi topik-topik utama dan sub
topik lainnya yang terdapat dalam buku.
2. Baca
pengantar. Adakalanya kalau kita pergi ke perpustakaan ,dihadapkan pada deretan
buku yang mengupas hal yang sama. Mungkin kita dapat menyempitkan pilihan
berdasarkan tahun penerbitannya,cari yang lebih baru misalnya. Tetapi sering
juga dihadapkan pada pilihan lain. Oleh karena itu,baca pengantar dan dapatkan
tujuan dari penulisannya. Biasanya penulis membatasi permasalahan yang dibahas
di sana.
3. Lihat
tabel,grafik,dan lain-lain. Bagian buku
ini dapat memperjelas dan mempercepat pemahaman isi buku.
4. Apendiks.
Jangan dilupakan suplemen atau apendiks yang biasanya memberi tambahan
informasi yang beraharga sementara kita membaca.
5. Telusuri
indeks. Dapatkan kata-kata kunci untuk mencocokan dengan tujuan dan kubutuhan
kita.
B.
Survei Bab
Sebelum
membaca suatu bab, adakan survei terlebih dahulu, lebih teliti lagi
dibandingkan survei secara keseluruhan tadi. Selain itu juga, amati
subjudul-subjudul dan kaitannya, amati juga alat-alat bantu visual yang ada di
bab itu seperti grafik, peta, dan lain-lain. Lalu perhatikan:
1. Paragraf
pertama dan akhir. Kadang-kadang penulis menggunakan paragraf itu untuk
menyampaikan apa yang akan dibicarakan dalam bab itu atau ringkasan dari
kesimpulan bab itu.
2. Ringkasan.
Ikhtisar atau ringkasan tentang bab terkadang diberikan oleh seorang penulis di
bagian tersendiri seperti dilakukan dalam buku ini, yaitu mendahului bab itu.
Baca dahulu ringkasan itu untuk mendapatkan gambaran umum tentang bab itu.
3. Subjudul.
Kebanyakan penulis dengan susah payah berusaha menjadikan subjudul pada setiap
bab. Tetapi sayang, banyak pembaca justru mengabaikannya. Padahal
subjudul-subjudul itu banyak memperjelas isi bab itu. Dengan adanya subjudul
pembaca semakin mengetahui hubungan bagian-bagian isi buku itu.
Untuk prabaca lakukanlah tahapan berikut :
1. Baca judul
. judul tidak hanya menunjukan masalah yang akan dibahas,tetapi untuk merangsang pembaca berpikir :
a. Apa
yang anda dapatkan dari judul?
b. Gagasan
apa aja yang ada?
c. Hal
apa yang telah anda ketahui?
2.
Baca
semua subjudul. Dengan cepat ,subjudul dapat membantu
pembaca membentuk pengertian yang menyeluruh. Subjudul menunjukan fokus yang
khusus,serta aspek-aspek yang mengacu pada keseluruhan topik.
3.
Amati
juga tabel dan lain-lain. Kalau ada,juga skema atau peta yang
memprjelas isi.
4.
Baca
pengantar. Kalau tidak ada pengantar,baca dua paragraf
pertama. Dengan kecepatan tinggi,untuk mendapatkan ide,cerita,latar,nada,suasana,dan gaya penulisannya. Biasanya penulis
memberikan pengantar pada beberapa paragraf pertama,ini akan membantu pembaca
menangkap isi. Jika paragraf ini terlalu panjang,baca kalimat pertama dan kedua
saja.
5.
Baca
kalimat pertama sub- bab. Kalimat pertama sering menuturkan
isi bagian tulisan itu. Tapi adakalanya kalimat pertama ini hanya kalimat
transisi atau hanya untuk menarik
perhatian pembaca. Jika demikian,baca kalimat terakhir paragraf itu ; kalimat
inisering mengulangi gagasan utuma paragraf itu.
6.
Dibuang?
Kalau emang tidak bermut,tidak berguna untuk anda,mengapa tidak dibuang? Memang
gunanya prabaca,antara lain untuk menentukan keinginnan kita apakah artikel ini
berguna? Apakah cocok dengan kebutuhan kita?
D.
Survei Kliping
Untuk
mendapatkan bahan yang benar-benar memenuhi kebutuhan kita dengan
cepat,lakukanlah prabaca sebagai berikut :
1. Perhatikan judul. Sering
judul mencerminkan topik dan fokus pembahasan.
2. Perhatikan penulisannya. Jika
anda mengetahui identitasnya atau telah mengenal mutu dan pembahasan
sebelumnya,anda dapat memperkirakan isinya dan membuat keputusan untuk membaca
atau tidak.
3. Seterusnya lakukan seperti prabaca
artikel. Cepat lakukan prabaca. Jangan berlama-lama dengan
satu artikel atau atu berita. Cepat balik lembaran berikutnya.
4. Dengan
prabaca anda dapat memutuskan dengan cepat apakah lembaran atau bahan itu cocok
dengan yang anda butuhkan,atau terlalu umum untuk kebutuhan anda,atau terlalu
detail untuk tujuan anda. Atau itu
hanya memuat informasi yang telah anda peroleh di tempat lain atau telah anda
ketahui.
2.3.2 Langkah 2: Q-Question
Bersamaan
pada saat survei, ajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu,
dengan mengubah judul dan subjudul serta sub dari subjudul menjadi suatu
pertanyaan. Gunakan kaa-kata siapa, apa, kapan, di mana, atau mengapa.
Misalnya, subjudul itu “Kekurangan Tenaga Ahli Ilmiah dan Teknik”, dapat diubah
dengan bertanya: Mengapa kekurangan tenaga ahli ilmiah dan teknik?.
Pada
waktu survei buku secara keseluruhan, pertanyaan Anda mungkin terlalu umum,
tetapi pada saat survei pada bab ke bab pertanyaan-pertanyaan itu dapat lebih
spesifik.
2.3.3 Langkah 3: R-Read
Setelah
melewati tahap survei dan timbul beberapa pertanyaan yang anda harapkan akan
mendapat jawaban di bacaan yang anda hadapi, langkah berikutnya adalah: Read,
membaca.
Jadi,
membaca itu baru langkah ketiga, bukan langkah pertama atau satu-satunya langkah untuk menguasai bacaan.
Cara membaca pun bukan seperti membaca
novel, hanya mengikuti apa yang sedang berlangsung, melainkan secara kritis.
Baca
tulisan itu demi bagian. Sementara membaca bagian-bagian itu carilah jawaban
atas pertanyaan yang anda bentuk berdasarkan judul-judul bagian atau pertanyaan
lain yang muncul sehubungan dengan topik bacaan itu.
Pada
tahap ini konsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting,
yang mendukung ide pokok. Perlambat cara membaca anda di bagian-bagian yang
penting atau yang Anda anggap sulit dan percepat kembali pada bagian-bagian yang
tidak penting atau yang telah Anda ketahui.
Pada
tahap membaca ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) Jangan
membuat catatan-catatan. (2) Jangan membuat tanda-tanda seperti garis bawah
pada kata maupun frase tertentu, bisa jadi setelah selesai membaca ternyata
Anda salah memilih. Jika dianggap penting cukup diberi tanda silang.
2.3.4 Langkah 4: R-Recite atau Recall
Setelah
selesai membaca suatu bagian, berhentilah. Cobalah menjawab
pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal oenting dari bab itu.
Pada kesempatan itu, buatlah catatan seperlunya.jika masih terdapat kesulitan,
ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sebelum menginjak langkah selanjutnya,
pastikan empat langkah ini, Anda jalani dengan benar. Sekalipun bahan itu mudah
dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu jangan dilewatkan
agar tidak mudah kita lupakan.
2.3.5 Langkah 5: R-Review
Setelah
selesai keseluruhan dari apa yang harus dibaca, ulangi untuk menelusuri kembali
judul-judul dan subjudul dan bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan
pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Tahap ini selain untuk
membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk memdapatkan hal-hal
penting yang barangkali kita lewati sebelum
ini.
2.4Menemukan Ide Pokok
Ide
pokok dapat ditemukan di semua bagian
buku. Buku secara keseluruhan mempunyai ide pokok yang umum, kemudian tiap bab
mempunyai ide pokok yang agak spesifik. Setiap
bab terbagi lagi menjadi bagian
bab yang mempunyai ide pokok yang lebih spesifik lagi dan setiap bagian bab
terbagi menjadi paragraf yang mengandung ide pokok yang amat spesifik.
Untuk
memudahkan anda mendalami buku hendaklah anda selalu menemukan ide pokok pada
setiap buku yang meliputi:
1. ide
pokok buku keseluruhan,
2. ide pokok bab,
3. Ide
pokok bagian bab atau sub-bab, dan
4. Ide
pokok paragraf.
2.4.1 Cara membaca Ide Pokok
Untuk
mendapatkan ide pokok dengan cepat, anda harus berpikir bersama penulis. Oleh
karena itu, hendaklah anda mengikuti struktur dan gaya penulisan-nya dengan
ketentuansebagai berikut:
1. Hendaklah
anda membaca dengan mendesak, dengan tujuan mendapatkan ide pokok, secara
cepat. Jangan anda membaca kata demi kata, tetapi seraplah idenya dan bergeraklah
lebih cepat, tetapi jangan kehilangan pengertian.
2. Hendaklah anda membaca dengan cepat, dan
cepatlah anda mengerti idenya, serta teruskan anda membaca ke bagian lain
3. Anda harus melecut diri untuk cepat
mencari arti sentral. Hendaklah anda kurangi kebiasaan menekuni detail kecil.
Cepatlah anda bereaksi terhadap pokok suatu karangan dengan cermat.
4. Anda memang harus melakukan dengan cepat,
tetapi anda harus ingat terhadap kefleksibelan sehingga cara membaca adakalanya
diperlambat. Janganlah anda terlalu cepat membaca di luar hal yang normal, sehingga kehilangan
pemahaman.
5. Rasakan
bahwa Anda membaca lebih cepat daripada biasanya. Yang tidak layak diperhatikan
hendaklah anda pandang dengan epat dan alihkan perhatian anda ke pokok.
Janganlah anda menghiraukan fdetail kecil selesaikan bacaan anda ke pookok.
Janganlah anda terlalu menghiraukan detail keciil selesaikan bacaan anda tanpa
membuang waktu.
6. cepat
anda dapatkan buah pikiran pengarang, tetapi jangan anda tergesa-gesa hinggga
mengakibatkan ketegangan. Ketegangan dan ketergesaan tidak akan membantu
memahami dengan cepat.
7. Kita perlu berkosentrasi dengan cepat dan
tepat. Terlibat penuh pada ide, gagasan yang tercetak, dan untuk sementara terlepas dari dunia luar.
2.5Mengenali Detail Penting
Detail
adalah fakta atau informasi yang dikemas dalam paragraf untuk membuktikan,
menjabarkan, dan memberikan contoh yang mendukung ide pokok. Untuk mengenali
detail Anda dapat bertanya: fakta apa yang digunakan oleh penulis untuk
menjelasakn buah pikirannya?
Perlu
diketahui bahwa detail memang digunakan oleh penulis untuk membantu kita
mengerti lebih mendalam tentang buah pikirannya atau ide pokoknya.
Semua
detail dalam paragraf atau bacaan memang untuk perluasan ide pokok, tetapi
tidak semua detail menjadi penting. Sebagian detail dicantumkan hanya untuk
melukiskan, menggambarkan, atau hanya menambah keterangan ide pokok, bukan
informasi yang penting, atau ada juga yang hanya merupakan dari ulangan dari
pernyataan tentang ide pokok itu.
Kata-kata
visual, misalnya:
a. Ditulis
kursif (huruf miring),
b. Digarisbawahi,
c. Dicetak
tebal,
d. Dibubuhi
angka-angka,
e. Ditulis
dengan menggunakan huruf-huruf: a, b, dan c, (seperti daftar ini)
2.6Membaca Secara Kritis
Membaca
secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya.
Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan
dengan penilaian. Membaca harus merupakan interaksi antara penulis dan pembaca,
kedua belah pihak “saling mempengaruhi” hingga terbentuk pengertian baru.
2.6.1 Terbuka terhadap Gagasan Orang Lain
Membaca
secara kritis tak berarti bahwa kita sama sekali tidak meneima pikiran penulis
seperti sementara orang yang menutup diri terhadap gagasan orang lain dengan
suatu prasangka: yang kurang ilmiah, tidak akurat, “saya masih lebih baik”, dan
sebagainya.
Dalam
membaca, kita harus mengikuti jalan pikran penulis dengan:
1. cepat,
2. akurat,
dan
3. kritis.
Akurat
artinya dalam hubungannya dengan relevansi, mmbedakan dengan yang tidak relevan
atau tidak benar. Kritis berarti menerima pikiran penulis yang ditulis dengan
dasar yang baik, logis, benar atau menurut realitas, dan menolak yang tidak
berdasar dan tidak benar.
2.6.2 Langkah-langkah membaca kritis
Proses
membaca secara kritis dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Mengerti
suatu bacaan. Mengenali kata-katanya dan menginterpretasikan apa yang Anda
baca, artinya:
a. mengerti
benar ide pokoknya,
b. mengetahui
fakta dan detail pentingnya, dan
c. dapat
membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide-ide itu.
Fakta
menambah informasi. Ide-ide meningkatkan pemahaman. Mendapatkan informasi
sekadar mengetahui bahwa sesuatu itu fakta, sedangkan pemahaman adalah
mengetahui segala sesuatu tentang fakta, yaitu:
a. mengapa
merupakan fakta?
b. Apa
hubungannya dengan fakta-fakta iu?
c. Di
mana persamaannya?
d. Di
mana perbedaannya?
Biasanya
buku dan majalah populer dijejali berbagai fakta dan gambar untuk membentuk
pendapatnya sendiri, dan disampaikan secara efektif. Pembaca tinggal menelan
habis, tanpa ada proses ataupun dialog.
2. Menguji
sumber penulis. Apakah dapat dipercaya? Cukup akuratkah? Dan kompeten di
bidangnya? Di sini termasuk di uji pandangan dan tujuan dan asumsi yang
tersirat dalam penulisan untuk membedakan bahan yang disajikan sebagai opini
dan fakta.
3. Ada
interaksi antara penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksud penulis,
tetapi juga harus membandingkan dengan yang Anda miliki serta dari
penulis-penulis lain. Sementara membaca, Anda perlu menilai isi bacaan dengan
membandingkan dengan pengetahuan Anda sendiri.
4. Menerima
atau menolak. Atau menunda penilaian terhadap apa yang disajikan oleh penulis
itu. Anda bolh mempercayai. Pilihan ini tergantung Anda.
2.7
Membuat Catatan
Pada
saat membaca buku nonfiksi ataupun artikel, adakalanya kita tertarik pada suatu
segi dari apa yang kita baca karena menarik, kita perlukan, atau untuk
diingat-ingat. Ada yang terus mencoret-coret atau membubuhkan catatan dibuku
itu, atau menandainya dengan stabilo boss, atau dengan pensil. Oleh karena
itu,kita mempunyai beberapa alasan dalam membuat catatan itu sebagai berikut:
1. Karena
informasi atau ide yang dikandung dalam bacaan itu kita perlukan.
2. Karena
kita tidak dapat mencoret-coret buku (pinjaman, dan lain-lain).
3. Untuk
memudahkan mencari kembali bila kita memerlukan pokok yang kita perlukan.
2.7.1 Guna Catatan
Beberapa
kegunaan dalam membuat catatan atas bacaan yang kita hadapi dapat disebutkan
sebagai berikut:
1. Untuk
membantu melihat struktur apa yang dibaca.
2. Untuk
mengambil pokok yang menarik, berguna, atau sesuatu yang diperlukan.
3. Untuk
mengingat-ingat yang perlu diingat.
4. Untuk
mengacu kembali beberapa waktu kemudian.
5. Untuk
membantu konsentrasi kita dan memudahkan apa yang kita baca.
Dengan
membuat ringkasan, mengambil intisari suatu bab, bagian, atau paragraf, kita
akan menguasai ide yang dikandunya.
2.7.2 Pokok-pokok yang Dicatat
Catatan
tidak boleh terlalu panjang atau banyak karena akan sulit mengaturnya, tetapi
secukupnya sehingga membantu pemahaman kita. Secukupnya sehingga membantu
pemahaman kita. Secukupnya dalam arti mencatat hal-hal yang meliputi:
1. Elemen-elemen
kunci termasuk ide sentral, sentral, soal-soal besar, atau informasi penting.
2. Tujuan
dan asumsi penulis tentng segi-segi tertentu.
3. Detail
dan fakta yang kita perlukan, misalnya statistik atau hal
lain yang dapat menunjang kebutuhan kita.
4. Pokok-pokok
menarik atau yang perlu diikuti, seperti gagasan baru, ide yang memberi
kemungkinan, komentar yang menantang, kata yang masih asing, penjelasan atas
soal yang tidak kita mengerti, dan pendapat.
2.7.3 Jenis catatan
Dalam
membuat catatan, pertimbangan yang perlu diperhitungkan adalah kebutuhan kita,
dan catatan yang dapat dikategorikan dalam tiga jenis sebagai berikut:
1. Koleksi
fakta dan detail yang spesifik. Yang perlu diperhatikan pada jenis catatan ini
adalah jangan terlalu berlebihan sehingga mengaburkan pengertian yang kita
perlukan. Juga jangan terlalu sedikit membuat catatan sehingga dapat mengurangi
pngertian yang ada.
2. Kutipan:
frase, pararagraf, kalimat, kata-kata kunci. Kita harus mengutipnya secara
tepat, jangan lupa menuliskannya dalam tanda petik.
3. Ringkasan.
Paling baik dilakukan setelah kita membaca dengan mengerti bagian tertentu yang
hendak kita ringkas itu. Misalnya, kalau kita menemui suatu paragraf yang
menarik, hendaklah kita tangkap pengrtiannya dahulu, lalu kita tuliskan dengan
kata-kata sendiri secara ringkas. Ambil intisarinya, dengan berpedoman pada
ketentuan berikut:
a. contoh-contoh
tidak perlu disertakan,
b. buang
hal-hal yang tidak relevan,
c. buang
komentar-komentar tambahan,
d. tetaplah
pada topik anda, dan
e. ambil
ide kuncinya saja.
2.7.4 Banyak sumber
Ada
baiknya di sini juga di sini juga disinggung kumpulan catatan untuk penuisan,
seperti menulis paper, pidato, dan arikel. Untuk keperluan itu, kumpulkanlah
catatan dari berbagai sumber. Dengan banyak sumber, anda akan memperoleh
beberapa keuntungan sebagai berikut:
1. Jika hanya dari satu sumber anda akan
jatuh dalam plagiat: sekalipun anda menggunakan kata-kata sendiri, tetapi hal
itu merupakan gagasan orang lain.
2. Dengan
banyak sumber, ide and akan diperkaya.
3. Anda
akan kehilangan informasi penting jika dari satu sumber. Lebiih baik koleksi
dari banyak berkonsentrasi pada ide seseorang.
4. Dengan
hanya satu sumber anda tidak berkesempatan membanding-bandingkan ide anda
dengan ide orang lain, dan anda tidak mengambil kesimpulan yang baik.
2.7.5 Akurat
Catatan
harus akurat, dalam arti sebagai berikut:
1. Ringkasan
harus merupakan refleksi dari teks.
2. Kutipan
harus anda kutip secara tepat, jangan lupa menuliskannya dalam tanda peti.
3. Harus
jelas mana kutipan, mana bukan.
4. Jangan
lupa menuliskan sumbernya: nama pengaran, judul tulisan, penerbit, dan
lain-lain seperti yang dilazimkan karena berguna untuk refensi. Apabila dalam
jumlah besar sumbernya sama, anda dapat menuliskannya secara cepat, singkat,
misalnya: cukup menuliskan nama pengarang.
2.7.6 Lembaran dan Buku Tulis
Yang
lazim digunakan untuk membuat catatan adalah lembaran kertas atau buku tulis.
Keuntungannya adalah bahwa dilembaran kertas kita melihat jelas apa yang
terpampang, sedangkan dibuku tulis, lembaran-lembaran itu tidak lepas karena
terjilid. Keduanya mempunyai kekurangan:
1. sulit
untuk menambahkan, dan
2. sulit
diatur berdasarkan kebutuhan.
2.7.7 Sistem Kartu
Cara
yang mulai populer dan banyak digunakan kalangan universitas di negara-negara
lain untuk mempersiapkan papernya dan para peneliti untuk menyiapkan tulisannya
adalah pencatatan ddengan sistem kartu. Ukuran 10 × 15 cm. Bukan 7
×
12
cm. Yang terakhir ini lebih cocok untuk
katalog. Kekurangan sisitem kartu ini adalah tercecer dan tercampur. Namun,
kekurangan ini dapat ditanggulangi dengan menyediakan kotak. Kebaikan sistem
kartu antara lain:
1. Mudah
diatur kembali menurut kebutuhan, berdasarkan kelompok masalah, atau kita atur menurut kronologinya, atau
berdasarkan kebutuhan lain
2. Mudah
menambahkan informasi baru, gagasan baru, atau catatan lain.
3. Suatu
kartu hanya bisa untuk satu kartu atau satu sumber.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Mengetahui Kata Kunci
Penuntun
Kata-kata
kunci penuntun berguna untuk membantu pembaca lebih mudah mengikuti jalan
pikiran penulis. Kata-kata kunci itu adalah ibarat rambu-rambu lalu lintas,
yang akan menunjukkan: penekanan hal-hal yang penting, tambahan suatu
pernyataan, perubahan arah, memberikan ilustrasi, dan memberikan kesimpulan.
a.
Ungkapan
Penekanan
Ungkapan
penekanan digunakan oleh penulis untuk menunjukkan hal yang penting. Umumnya
ungkapan itu adalah:
Yang terpenting pada
prinsipnya
Terutama hendaknya
diingat bahwa
Yang perlu dicatat faktor
yang mempengaruhi
b.
Kata
yang Mengubah Arah
Kata
yang mengubah arah digunakan oleh penulis untuk mengubah atau memberikan arah
balik dari pernyataan sebelumnya. Kata itu, antara lain:
Tetapi namun
Bagaimanapun juga lawannya
Sebaliknya meskipun
demikian
c. Kata Ilustrasi
Kata
ilustrasi digunakan penulis untuk menjelaskan idenya dengan memberikan contoh,
penjelasan lebih lanjut, misalnya:
Misalnya teristimewa
Contohnya seperti
d.
Kata
Tambahan
Kata
tambahan biasanya digunakan penulis menunjukkan hal yang sama atau meneruskan
hal yang sama. Misalnya:
Juga perama-tama
Lainnya selanjutnya
Akhirnya berikutnya
e.
Kata
Simpulan
Kata
simpulan ini digunakan untuk mengantar simpulan dari suatu pernyataan dalam
suatu paragraf. Misalnya:
Oleh karena itu maka dari itu
Akhirnya sebagai
berikutnya
Ringkasnya konsekuensinya
3.2
Langkah-langkah Untuk Mengingat
1. Hadapi
bahan dengan tujuan. Jangan asal membaca dan menelah fakta dan data yang ada
begitu saja.
2. Survei
apa yang perlu diingat, yakni yang berharga untuk diingat. Mengingat sesuatu
adalah proses memilih. Lihat sepintas apa yang dapat menolong memahami artinya,
misalnya baca ringkasan pada akhir bab atau karangan.
3. Cari
fakta dan dapatkan dalam hubungannya dengan konteks. Jangan diisolasi. Fakta
hadir dalam pengertian, keseluruhan, membentuk pengertian yang bulat, seperti
sayatan-sayatan bulu ayam.
4. Kaitkan
dan bangunlah apa yang dibaca dengan apa yang diketahui, sehingga pengetahuan
tentang sesuatu itu menjadi lebih mendalam.
5. Jika
membaca perhatikan apa yang penting:
a. Sehubungan
dengan minat Anda,
b. Bertalian
dengan pengalaman Anda,
c. Berkaitan
dengan masalah ayng Anda hadapi, dan
d. Berhubungan
dengan nilai-nilai yang Anda anut.
6. Latihlah
setiap Anda membaca: apa yang perlu diingat? Untuk diri Anda. Untuk kolega
Anda. Untuk memperkaya nilai-nilai yang Anda miliki.
7. Apabila
pada waktu membaca Anda menemukan hal yang berharga untuk diingat, berhentilah
sejenak, dan tanyakan pada diri Anda kenapa demikian dan seterusnya.
8. Perhatikan
bagaimana fakta itu disajikan. Fakta dikemas dalam paragraf. Ada yang secara
kronologis, ada yang duhubungkan analoginya, dan ada pula yang dibandingkan.
9. Bertanyalah
pada diri Anda: mengapa penulis mencantumkan fakta-fakta itu? Apa hubungannya
dengan konteks? Perlukah fakta itu untuk saya? Ya, mengapa? Cukup akuratkah
fakta itu?
3.3Mengetahui ide pokok paragraf
Paragraf
adalah kumpulan yang berisi satu gagasan. Satu paragraf mengandung satu
ide,satu pokok pikiran,satu tema,dan satu gagasan. Paragraf meruapakan
jalan yang ditempuh oleh penulis untuk menyampaikan buah pikirannya. Hal
ini dimaksudkan untuk memudahkan membaca.
Dalam
satu paragraf ada kalimat pokok atau kalimat kunci. Kalimat itu mengandung ide
pokokparagraf .Kalimatlainnya
adalah kalimat pendukung,yang
menguraikan,menjelaskan,melukiskan,menjabarkan,atau menyajikan contoh-contoh
ide pokok. Jika anda mengenalinya,anda akan mudah memahaminya. Lazimnya ide
pokok berada :
a. Di
awal paragraf
b. Di
tengah paragraf
c. Di
awal dan di akhir paragraf,atau
d. Adakalanya
di seluruh paragraf.
Untuk
mengenali kalimat kunci dapat anda ikuti petunjuk berikut :
1. Anda
cari kata benda atau kata ganti yang dominan. Lalu anda baca dan tanya apa
artinya? Lalu anda baca lanjutannya,yang akan berisi keterangan,”artinya adalah...”
atau semacamnya.
2. Anda
cari pernyataan umum. Lalu anda bertanya : apakah kalimat lainnya itu mendukung
dalam mendukung dalam menjabarkan ide pokok itu?
3. Jika
ide pokoknya sulit atau merupakan suatu abstrak,ada baiknya anda baca detailnya
agak lambat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih cermat. Jika ide pokoknya
mudah dipahami,detailnya barangkali dapat diabaikan saja atau dibaca dengan
kecepatan yang tinggi.
BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Membaca
adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau
komponen dari komunikasi tulisan.Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap
makna dan arti.Jadi, pemahaman membaca adalah suatu proses untuk mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian
mengingat kembali isi teks.
Tingkat pemahaman membaca menurut Hafni (1981) dan
Tollefson (1989) mengklasifikasikan pemahaman membaca atas lima tingkatan,
yaitu: pemahaman literal, inferensial, reorganisasi, evaluatif, dan apresiasi.
Ide
pokok dapat ditemukan di semua bagian
buku. Buku secara keseluruhan mempunyai ide pokok yang umum, kemudian tiap bab
mempunyai ide pokok yang agak spesifik.
Detail
adalah fakta atau informasi yang dikemas dalam paragraf untuk membuktikan,
menjabarkan, dan memberikan contoh yang mendukung ide pokok.
Membaca
secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya.
Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan
dengan penilaian.
Pada saat membaca buku nonfiksi ataupun
artikel, adakalanya kita tertarik pada suatu segi dari apa yang kita baca
karena menarik, kita perlukan, atau untuk diingat-ingat. Ada yang terus
mencoret-coret atau membubuhkan catatan dibuku itu, atau menandainya dengan
stabilo boss, atau dengan pensil. Oleh karena itu,kita mempunyai beberapa
alasan dalam membuat catatan itu sebagai berikut:Karena informasi atau ide yang
dikandung dalam bacaan itu kita perlukan. Karena
kita tidak dapat mencoret-coret buku (pinjaman, dan lain-lain).Untuk memudahkan
mencari kembali bila kita memerlukan pokok yang kita perlukan.Guna Catatan: Untuk membantu melihat struktur apa yang
dibaca. Untuk mengambil pokok yang menarik, berguna, atau sesuatu yang
diperlukan.Untuk mengingat-ingat yang perlu diingat.Untuk mengacu kembali
beberapa waktu kemudian. Untuk
membantu konsentrasi kita dan memudahkan apa yang kita baca.
4.2 SARAN
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis
merumuskan saran sebagai berikut.
1. Membaca
seharusnya dimulai dari kecil agar kelak dewasa kita dapat membaca dengan
lancar.
2. Teruslah
membaca karena dengan membaca dapat menambah wawasan yang luas untuk
kedepannya.
3. Memahami bacaan itu sangatlah penting karena dengan kita
memahami bacaan kita akan mengetahui isi bacaan tersebut dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Soedarso (2002). Sistem
Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Press.
Tarigan, HG (2008). Membaca
Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Press.
http://www.suluhpendidikan.blogspot.com/2010/06/pemahaman-membaca.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar